Netnografi merupakan salah satu metode riset sosial yang muncul di era internet. Meskipun dapat dikatakan sebagai metode riset digital, netnografi bukan metode riset yang sama sekali baru. Melainkan adaptasi dari metode etnografi yang diterapkan dalam konteks digital.
Istilah netnografi dikenalkan oleh Robert Kozinets. Kozinet meneliti tentang komunitas daring penggemar Star Trek menggunakan metode yang ia sebut netnografi.
Istilah itu bisa dipahami sebagai akronim dari Internet Etnografi atau Network Etnografi. Bagi Kozinets, kedua asal-usul akronim itu tidak perlu dipersoalkan jika kita memahami bahwa masyarakat di era internet adalah masyarakat jejaring (Network)
Apa itu netnografi?
Kita langsung menuju ke pengertiannya untuk memahami apa itu netnografi. Pertama-tama kita harus memahami apa itu etnografi, karena netnografi memiliki prinsip dasar yang sama. Hanya saja konteks risetnya adalah riset digital.
Jika etnografi merupakan metode yang relevan untuk mengeksplorasi kelompok atau komunitas kultural dan makna kultural dari suatu komunitas, maka netnografi juga demikian.
Metode netno relevan diterapkan untuk mengeksplorasi makna kultural komunitas online. Ada dua kata kunci yang perlu dipahami di sini, yaitu kultur dan komunitas.
Netno adalah adaptasi metode etno yang mampu mengeksplorasi makna kultural dari suatu culture-sharing group.
Meskipun netno mengadopsi prinsip dasar etno, beragam perbedaan dalam teknik melakukan riset perlu diperhatikan. Misalnya, setting penelitian etno dipahami dengan turun ke lapangan dimana peneliti melakukan fieldwork.
Netno tidak selalu memerlukan fieldwork. Tetapi yang dilakukan adalah online fieldwork. Bahkan dalam beberapa contoh riset, netno bisa dilakukan sepenuhnya didepan layar smartphone atau komputer.
Saya berikan contoh berupa ilustrasi penelitian menggunakan netnografi.
Contoh penelitian netnografi
Misalnya kamu tertarik pada persoalan gender yang kamu temukan di komunitas jalan-jalan di Grup Facebook.
Kamu bergabung di grup dan berinteraksi dengan para anggota komunitas tentang aktivitas jalan-jalan yang dilakukan oleh para prempuan. Intensitas berinteraksi membuat kamu menemukan hal yang menarik. Misalnya, soal identitas gender female traveler.
Beberapa anggota grup itu mengidentifikasi dirinya sebagai female traveler dan bangga menyandang identitas itu untuk ditulis di deskripsi profilnya.
Lalu, penelitian kamu berangkat dari rasa penasaran mengapa traveler perempuan yang ditemui sangat konsen pada identitas ‘female traveler’?
Kita tau bahwa hampir mustahil menemukan traveler pria yang memasang deskripsi di bio-nya sebagai male traveler. Untuk menjawab rasa penasaran itu, kamu akan melakukan penelitian tentang bagaimana identitas gender dipresentasikan oleh traveler perempuan.
Lebih dari itu, juga apa makna traveling bagi mereka.
Untuk mengetahui jawabannya, penelitian dilakukan dengan cara mengobservasi identitas online yang berkaitan dengan gander di akun media sosial mereka. Kamu juga tentunya akan mengamati secara mendetail konten yang mereka posting sebagai bagian dari konstruksi identitasnya.
Penelitian semacam itu sangat relevan dilakukan dengan menggunakan metode netnografi.
Field dalam riset netno adalah sites. Lebih spesifiknya online sites. Kozinets melakukan riset netno di forum online yang berisi fans Star Trek. Saat ini, banyak anggota komunitas menyandarkan interaksi sosialnya melalui platform.
Sehingga, forum atau komunitas online sangat banyak jumlahnya. Kemunculan platform tentu dilatarbelakangai oleh motif yang berbeda dari inisiatornya. Beberapa riset netno diaplikasikan pada forum atau komunitas online yang berbasis fandom.
Sebenarnya tidak melulu fandom, melainkan kesamaan makna kultural yang mengikat anggota komunitas tersebut. Dengan demikian, semua komunitas hobi dapat diteliti menggunakan netno, selama basis interaksi sosialnya diekspresikan online.
Netno merupakan riset tentang makna kultural suatu komunitas yang dipahami lewat interaksi sosial online.
risetdigital.com didesain untuk mengenalkan metode riset digital, dikelola oleh Sidiq Madya